Maulida Oktafiana
 
Cast: Keyta (Author)

          Farra

          Ibu Keyta

          Super Junior

          Lainnya

          Aku Keyta yang berasal dari Indonesia namun aku begitu tergila-gila dengan apa yang berhubungan dengan “KOREA”. Saking cintanya dengan Negara yang satu itu, aku berusaha mati-matian belajar bahasa korea atau yang biasa disebut dengan Hangul. Aku mempelajarinya karena aku mempunyai satu tujuan utamaku yaitu bertemu dengan boyband kesukaanku. Mereka adalah “Super Junior”. Namun aku sangat yakin bahwa aku tidak akan bisa bertemu mereka karena ada sesuatu yang harus membuat aku pergi.

          “Keyta… cepat turun”, teriak umma dari lantai bawah.

          “Ne~ sebentar lagi aku akan turun”

          Aku menutup layar laptopku dan menuju ke bawah.

          “Apa yang kau lakukan di kamarmu? Mengapa begitu lama?” tanya umma penasaran.

          “Aniyo~ aku hanya melakukan ritual yang biasa aku lakukan. Melihat para calon suamiku, ma!”

          “Maksudmu melihat Super… Super siapa?”

          “Super Junior, ma! He-eh, aku melihat mereka, rasanya hampa saja jika sehari tidak melihat wajah mereka.”

          “Kau itu! Selalu saja yang ada difikiranmu itu hanya korea dan Super Junior. Mama tidak suka jika di pikiranmu hanya Korea”, aku hanya mengangguk lemas.

          Benar apa yang umma bilang, yang difikiranku hanya yang berhubungan dengan korea. Sungguh aku ingin melupakan semua itu namun aku tidak bisa melakukannya karena mereka sudah bagian dariku.

          “Tolong kau kerjakan bagian yang di sana, biar mama yang mengerjakan sebelah sini”, perintah umma.

          Tiba-tiba seperti ada yang menghantam di bagian belakang kepalaku.

          “akh…”, jeritku.

          “Kenapa?”, tanya umma heran.

          “Aniyo~ kepalaku hanya sakit. Tak apa, aku bisa menahannya.”

          “Suruh kerja aja kepalamu sakit, coba kalau Korea?”, bentak umma.

          Aku tersenyum miris mendengar bentakan umma. Memang, umma tidak memarahi dengan kasar, itu terdengar seperti teguran saja tapi rasanya aku tidak rela umma berkata seperti itu.

                                                          xxxxx

          Sudah larut malam aku belum tidur, bukan karena belum ingin tidur tapi karena sakit di kepalaku semakin menjadi dan tak sanggup aku tahan.

“Apa mungkin sampai saat ini saja aku bisa bertahan?”, ucapku setengah berbisik karena aku tidak ingin Onni-ku terbangun karena ucapanku.

Aku mengambil kertas dan pulpen, lalu mulai menulis sesuatu. Pada lembar pertama ini ku tujukan untuk keluargaku, tepatnya umma. Lalu pada lembar kedua ku tujukan untuk seseorang yang tak mungkin ku gapai.

                                                          xxxxx

“Ta? Keyta?”, panggil sang kakak namun yang dipanggil tak menyahut. “Ma, cepat kesini. Sesuatu yang buruk terjadi pada Keyta”.

‘mengapa aku berada di atas sini? Aku bisa melihat onni dan tubuhku sendiri. Ternyata benar aku sudah waktunya’, batinku.

“Kau itu berisik sekali, memang apa yang terjadi?”

“Mah, Keyta sudah pergi dan dia meninggalkan surat ini?”

“Keytaaaaaa... mengapa banyak bercak darah di sini”, teriak umma histeris.

“Mah, kita baca suratnya dulu mungkin dia menjellaskannya di surat itu”, usul Farra onni.

Kulihat dari atas umma mulai membaca.

 

To: Umma dan farra onni-ku tersayang

 

Umma, onni, maaf Keyta harus pergi ninggalin kalian tanpa bilang dulu sama kalian. Sebenarnya Keyta punya penyakit yang selama ini kalian ga tau yaitu kanker otak. Keyta sebenarnya mau bilang tapi percuma, dokter bilang waktu Keyta cuma beberapa hari lagi, Keyta juga tahunya akhir-akhir ini karena kepala Keyta yang suka sakit. Umma pernah bilang “Kau itu! Selalu saja yang ada difikiranmu itu hanya korea dan Super Junior. Mama tidak suka jika di pikiranmu hanya Korea sebenarnya Keyta pengen bilang kalau hal itu adalah salah satu yang bisa membuat Keyta untuk tetap bertahan dan melupakan penyakit yang ada dalam kepala Keyta, tapi Keyta ga sanggup buat ungkapin semuanya takut kalian sedih gara-gara Keyta. Umma, Onni, aku minta maaf jika selama ini sudah menyusahkan kalian semua dan mengurus Keyta sampai sebesar ini. Keyta bingung mau ngomong apa lagi sama kalian. Keyta harap kalian bisa jaga diri kalian dan jangan terlalu bebani diri kalian karena Keyta. Mungkin cuma segini saja surat dari Keyta. Oh iya, umma pasti liat surat satu lagi dengan bahasa aneh ya, sebenarnya itu surat untuk idola aku yang ga mungkin bisa sampai ke tangan mereka, aku Cuma ngungkapin apa yang aku rasa di surat itu sama mereka. Kalau umma ga suka, umma boleh membuangnya kok, lagipula ga mungkin kan mereka baca surat aku yang akunya udah ga ada. Sekali lagi makasih umma, apa yang umma kasih selama aku hidup sangat bermanfaat buat aku. Terima kasih... Keyta akan jaga kalian dari atas sana...

                                      Keyta sayang umma, Appa dan Unni...

Ku lihat Umma dan Onni menangis setelah membaca surat itu.

“Keyta, maafkan mama, kalau mama tahu pasti akan biarkan Keyta melalakukan apa saja yang Keyta suka. Mama juga ga akan ngelarang kamu buat suka sama Korea.”

“Keyta, yang tenang ya di sana, di sini kami semua menyayangimu”, lanjut Farra Onni.

                                                    xxxxxx

3 tahun kemudian

‘Kalian tahu aku masih menjaga keluargaku dari atas sini, entah apa yang tidak bisa membuatku pergi dengan tenang sampai-sampai aku masih di sini’

“Mah, aku dengar minggu ini Super Junior akan konser di Jakarta. Cepat telpon paman”, ucap Farra onni semangat.

“ya!” kulihat umma mengambil telepon dan setelah tersambung, “ Hallo Ka, ku dengar Super Junior akan ke sini minggu ini? Bisakah kau membantu kami untuk bertemu dengan mereka? Baiklah. Terima kasih.”

“Bagaimana mah?”

“Kau tenang saja Farra. Hanya ini yang bisa mama lakukan untuk Keyta”, umma memeluk hangat Farra.

                                                   xxxxxx

Minggu, At Senayan...

“Mah, acara udah mulai! Kata paman kita lewat belakang aja, paman udah nunggu di sana”, Farra memberi tahu kepada mama tentang apa yang di jelaskan paman.

Saat menuju backstage paman langsung menyuruh mama dan Farra onni menuju panggung. Saat itu semua anggota Super Junior sedang berada di atas panggung.

“Sorry, bisa minta waktunya sebentar?  Aku hanya ingin memberikan surat dari adikku untuk kalian. Aku ingin kalian membacanya setelah itu kami akan pergi dari sini. Before I’m sorry because I can’t speek Hangul”, ucap Farra onni menggunakan bahasa inggrisnya dan memberikan suratnya kepada Oppadeul-ku.

‘Umma, Onni, mengapa kau rela melakukannya untukku? Mungkin ini yang membuat aku tidak bisa pergi dengan tenang’, batinku.

“YA! Apa yang kau lakukan?” kata salah satu bodyguard yang ingin menyeret Umma dan Unni-ku keluar dari panggung.

“Biarkan mereka di sini sebentar”, kata sang leader yang telah di jelaskan oleh Eunhyuk apa maksud kedatangan mereka.

Oppadeul-ku mulai ku baca surat yang aku buat...



Wihayeo(untuk): Nae sarang(cintaku), Super Junior oppa

Annyeong oppa,,

Oppa, mungkin saat kalian membaca surat ini, aku sudah tiada di dunia ini untuk mencintai kalian semua... jeongmal saranghae, bahkan aku tidak tahu seberapa besar cintaku pada kalian.. aku sangat berterima kasih karena kalian telah dilahirkan ke dunia  ini. Kalian tahu mengapa aku berkata seperti ini? Karena kalianlah salah satu yang membuat aku kuat untuk tetap hidup di dunia ini walau penyakit ini terus menggerogoti otakku tapi aku berusaha menahannya, seakan tidak pernah terjadi apapun padaku...

Oppadeul, kalian seperti malaikat tanpa sayap yang diturunkan untuk kami (ELF). Mungkin kalian sering mendengar kata-kata itu tapi bukan hanya sebagai malaikat saja, kau juga seperti oppa yang terbaik yang aku miliki di dunia ini. Memang terdengar bodoh, tapi sungguh kalian dapat menghiburku melalui apapun tanpa harus ada di dekat kalian semua. Wah, bagaimana jika aku benar-benar ada di dekat kalian? Mungkin aku bisa bertahan lebih lama karena aku selalu dilindungi malaikat seperti kalian..

Oppadeul, aku rasa surat ini terlalu panjang walau sebenarnya banyak yang ingin kuceritakan pada kalian semua.

Oppa, maafkan aku jika surat ini tidak pantas untuk kalian terima dan kalian lihat karena banyak bercak darah yang keluar dari hidungku. Jeongmal mianhae, sungguh tadinya aku ingin mengganti dengan kertas baru tapi aku sudah tidak sanggup lagi... Mianhaeyo oppa...

Oppa, gomapta untuk semua yang kau berikan padaku, walaupun secara tidak langsung, tapi itu membuatku cukup senang... ^-^

Saranghaeyo oppadeul, SUPER JUNIOR... <3 <3 <3

 

Ku lihat oppadeul-ku menangis dan ada sesuatu yang menarikku kearah mereka.

“thank you, kalian telah memberikan kami waktu”, Farra Onni membungkukkan sedikit badannya.

“Omma, Onni, gomawo. Kalian telah bersusah payah menyampaikan surat itu untuk Super Junior oppa”, umma menghampiri dan memelukku, entahlah aku juga bingung mengapa ini bisa terjadi.

“Keyta, mama minta maaf karena mama telah melarangmu menyukai idolamu”, aku Umma.

“Ne~ Oppadeul, jeongmal gomawo. Jeongmal saranghae yeongwonhi”, mereka tersenyum.

Perlahan-lahan tubuhku menghilang dan sekarang aku bisa pergi meninggalkan mereka semua dengan cinta yang masih tersimpan.

                                                   xxxxxx